REVIEW BUKU: Blumbangan: Novel Berlatar Perlawanan Orde Baru

Selasa, April 23, 2024



  • Judul Buku: Blumbangan: Novel Berlatar Perlawanan Orde Baru
  • Pengarang: Narko Wirahasta
  • Kategori: Novel
  • ISBN: 978-602-6651-21-1
  • Halaman: 154 hlm
  • Harga Buku: sewa iPusnas


Cerita, tentu saja, tak harus selalu hal-hal besar, misal demokrasi, kiamat, atau menikah. Tidak. Bisa saja idenya hal yang sederhana yang sebagian besar kita tak membayangkannya bisa menjadi sebuah novel yang menarik dan panjang. Sebuah surat, misal.

Buku dengan tebal 154 halaman ini sangat pas bagi yang menyukai cerita dengan latar belakang sejarah maupun teka-teki. Disajikan dengan format yang unik yaitu surat, rasanya seperti diri ini sendiri yang sedang mendapatkan surat dari seseorang yang kemunculannya selalu ditunggu-tunggu setiap hari selama bertahun-tahun.

Novel ini mengkisahkan tentang trauma yang diakibatkan perlawanan pada orde baru. Blumbangan merupakan galian yang biasa digunakan untuk menampung air, namun bukannya untuk menampung air malah digunakan sebagai tempat untuk melindungi diri ketika malam tiba sampai waktu subuh. Dari novel ini kita seperti sedang menyusun kepingan puzzle tentang apa saja yang terjadi pada saat itu dengan cara membaca seluruh isi surat yang ditujukan kepada Meriandani. Berdasarkan bahasa yang digunakan pada novel ini, aku menyimpulkan bahwa latar tempatnya berada di daerah Jawa Tengah.


Novel ini mengkisahkan orang yang bertemu secara tidak sengaja yang sama-sama memperkenalkan diri mereka dengan nama yang 'baru'. Penuh misteri dan rasa sakit dari alasan mereka tidak menggunakan nama asli mereka ketika berkenalan. Bertemu pada saat sedang melakukan pelarian agar terhindari kutukan yang berkembang di desanya. Namun sejauh dan seapik apapun Meriandani mencoba menutupinya, ternyata apa yang takuti oleh Meriandani tetap saja terjadi. 

Bagian yang paling membekas di hati ini adalah pada "Lembar Surat Kelima", dibagian ini menggambarkan dengan jelas ketakutan, emosi dan rasa putus asa yang dirasakan oleh Wibisono maupul Meilina. Maupun rasa takut yang berkembang semakin besar selama ia menunggu kedatangan Wibisono. Perasaan yang mungkin juga dirasakan oleh ibunya saat menunggu kepulangan bapaknya.

Blumbangan memang novel fiksi sejarah, akan tetapi penggambaran situasi yang terjadi pada saat itu bukan tidak mungkin pernah teradi di dunia ini. Dimana manusia-manusia pada akhirnya hadir bukan untuk menjaga bumi yang sudah diamanatkan oleh tuhan kepada manusia, akan tetapi justru merusak kedamaian demi kepentingan-kepentingan pribadi. Hal tersebut yang membuat novel ini terasa sangat nyata, karena pada dasarnya hal tersebut bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

RECOMMENDATION

SMK al-muslim : Homestay 2013

Long time no see ...  Kali ini aku mau share picture waktu di Subang, Jawa Barat~ Ini dalam kegiatan Homestay yang diadakan oleh sekolahku...